Pengertian Laporan keuangan adalah dokumen atau laporan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu entitas, seperti perusahaan, organisasi, atau individu, pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan biasanya berisi informasi tentang pendapatan, biaya, laba atau rugi, aset, utang, dan ekuitas. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan dan dapat diandalkan kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik bisnis, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat umum. Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu entitas, melacak arus kas, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Terdapat lima jenis laporan keuangan utama pada bisnis, yaitu laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan catatan atas laporan keuangan.
Setiap jenis laporan keuangan memiliki fungsinya masing-masing dan memberikan informasi yang berbeda tentang kondisi keuangan suatu entitas.
Laporan Keuangan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah salah satu jenis laporan keuangan yang digunakan untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis selama periode waktu tertentu.
Dalam laporan laba rugi, pendapatan perusahaan dicatat terlebih dahulu, kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Hasil pengurangan ini disebut dengan laba kotor.
Selanjutnya, laba kotor dikurangi dengan biaya-biaya operasional dan biaya-biaya lainnya, seperti bunga dan pajak, untuk menghasilkan laba bersih.
Laporan laba rugi biasanya mencakup informasi tentang penjualan, biaya-biaya penjualan, biaya-biaya administrasi dan umum, bunga, pajak penghasilan, dan laba bersih.
Fungsi Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bisnis:
- Mengukur Kinerja Keuangan: Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang bagaimana performa keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu. Ini mencakup informasi tentang berapa banyak pendapatan yang dihasilkan dan berapa banyak biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut. Dengan demikian, laporan ini membantu pemangku kepentingan untuk menilai apakah perusahaan menghasilkan laba atau mengalami kerugian.
- Dasar Pengambilan Keputusan: Laporan laba rugi menjadi dasar untuk pengambilan keputusan bisnis. Pemilik bisnis dapat menggunakan informasi ini untuk mengevaluasi apakah bisnis mereka menguntungkan atau perlu melakukan perubahan strategi. Investor juga memerlukan laporan ini untuk menilai apakah mereka akan berinvestasi dalam perusahaan tersebut atau tidak.
- Pelaporan Pajak: Laporan laba rugi juga digunakan dalam proses pelaporan pajak. Pajak penghasilan seringkali dihitung berdasarkan laba bersih yang tercantum dalam laporan laba rugi. Oleh karena itu, laporan ini memiliki implikasi langsung terhadap kewajiban pajak perusahaan.
- Evaluasi Kinerja Manajemen: Manajemen perusahaan sering dievaluasi berdasarkan kinerja keuangan perusahaan. Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang sejauh mana manajemen telah berhasil dalam mengelola operasi perusahaan dan mencapai tujuan keuangan.
Jenis Laporan Laba Rugi
Ada dua jenis laporan laba rugi yang umum digunakan oleh bisnis, yaitu:
Laporan Laba Rugi Single Step (Langkah Tunggal)
Laporan laba rugi single step adalah salah satu format laporan laba rugi yang paling sederhana. Dalam format ini, semua pendapatan dan biaya dikelompokkan menjadi satu kelompok tunggal, sehingga hanya ada satu langkah yang diambil untuk menghitung laba atau rugi bersih.
Format laporan laba rugi single step terdiri dari dua bagian utama, yaitu pendapatan dan biaya. Setelah semua biaya dikurangkan dari total pendapatan, maka akan didapatkan laba bersih atau rugi bersih. Format ini cocok untuk perusahaan kecil dengan struktur biaya yang sederhana.
Rumus Laporan Laba Rugi Single Step:
Contoh laporan laba rugi single step:
Laporan Laba Rugi Multiple Step (Langkah Ganda)
Laporan laba rugi multiple step adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, laba, dan rugi suatu perusahaan dalam periode tertentu, seperti bulan atau tahun.
Laporan laba rugi multiple step dibedakan dari laporan laba rugi single step karena menggunakan beberapa tahapan atau langkah dalam menghitung laba atau rugi perusahaan.
Dalam laporan laba rugi multiple step, pendapatan dan biaya dihitung dalam beberapa tahap, seperti pendapatan operasi dan biaya operasi, dan kemudian dikurangi dengan beban non-operasional dan penghasilan non-operasional.
Rumus Laporan Laba Rugi Multiple Step:
Contoh laporan laba rugi multiple step:
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan arus masuk dan keluar uang (kas) dari sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini membantu para investor, analis keuangan, dan manajemen perusahaan untuk memahami bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai selama periode tersebut.
Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian utama: arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi mencakup semua arus kas yang berkaitan dengan operasi inti perusahaan, seperti penjualan dan pembelian barang atau jasa.
Arus kas dari aktivitas investasi mencakup arus kas yang berkaitan dengan investasi dalam aset tetap, investasi jangka pendek, dan investasi lainnya. Arus kas dari aktivitas pendanaan mencakup arus kas yang berkaitan dengan penggalangan dana dari sumber-sumber eksternal seperti penerbitan saham atau pinjaman.
Fungsi Laporan Keuangan Arus Kas
Laporan arus kas memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bisnis:
- Mengukur Keliquidan Bisnis: Laporan arus kas membantu dalam mengukur sejauh mana bisnis memiliki uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Ini mencakup pembayaran utang, dividen kepada pemegang saham, dan kebutuhan modal operasional.
- Mengidentifikasi Sumber dan Penggunaan Uang Tunai: Laporan arus kas mengidentifikasi sumber-sumber dari mana uang tunai masuk ke perusahaan dan penggunaan uang tunai tersebut. Hal ini membantu manajemen dalam mengambil keputusan tentang alokasi sumber daya finansial.
- Mengukur Kemampuan untuk Membayar Utang: Kreditur dan pemberi pinjaman sering memeriksa laporan arus kas untuk menilai apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar utangnya tepat waktu. Hal ini penting dalam menentukan tingkat risiko pemberian pinjaman kepada perusahaan.
- Mengukur Kinerja Keuangan: Laporan arus kas juga digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari operasinya. Ini membantu para investor dalam menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang stabil.
Struktur Laporan Arus Kas
Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian utama:
- Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Bagian ini mencakup semua arus kas yang berkaitan dengan operasi inti perusahaan. Ini termasuk penerimaan dari penjualan produk atau jasa, pembayaran kepada pemasok, pembayaran gaji kepada karyawan, dan penerimaan atau pembayaran bunga.
- Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Bagian ini mencakup semua arus kas yang berkaitan dengan investasi dalam aset tetap, investasi jangka pendek, dan investasi lainnya. Ini mencakup pembelian atau penjualan aset seperti tanah, gedung, atau saham perusahaan lain.
- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Bagian ini mencakup semua arus kas yang berkaitan dengan pendanaan perusahaan. Ini mencakup penerimaan atau pembayaran utang, penerbitan atau pembelian saham perusahaan, dan pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Contoh Laporan Arus Kas
Berikut adalah contoh sederhana struktur laporan arus kas:
Laporan Arus Kas Perusahaan ABC
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 20XX
(Amounts in USD)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi | ||
---|---|---|
Penerimaan dari penjualan | ||
Pembayaran kepada pemasok | ||
Pembayaran gaji kepada karyawan | ||
Penerimaan bunga | ||
Pembayaran bunga | ||
Arus kas bersih dari aktivitas operasi |
Arus Kas dari Aktivitas Investasi | ||
---|---|---|
Pembelian aset tetap | ||
Penjualan aset tetap | ||
Pembelian investasi jangka pendek | ||
Penjualan investasi jangka pendek | ||
Arus kas bersih dari aktivitas investasi |
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan | ||
---|---|---|
Penerimaan utang | ||
Pembayaran utang | ||
Penerbitan saham | ||
Pembelian saham | ||
Pembayaran dividen | ||
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan |
Peningkatan (Pengurangan) Bersih dalam Kas dan Setara Kas | ||
---|---|---|
Kas dan setara kas pada awal periode | ||
Kas dan setara kas pada akhir periode |
Dalam contoh di atas, laporan arus kas mencantumkan semua arus kas yang masuk dan keluar dari perusahaan selama periode tertentu. Arus kas dari aktivitas operasi mencakup penerimaan dari penjualan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran gaji kepada karyawan, dan sebagainya.
Arus kas dari aktivitas investasi mencakup pembelian atau penjualan aset tetap dan investasi jangka pendek. Arus kas dari aktivitas pendanaan mencakup penerimaan atau pembayaran utang, penerbitan atau pembelian saham, dan pembayaran dividen.
Jumlah keseluruhan arus kas bersih dari ketiga aktivitas tersebut akan mencerminkan peningkatan atau pengurangan bersih dalam kas dan setara kas perusahaan.
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal suatu perusahaan selama periode tertentu.
Laporan ini berisi informasi tentang sumber modal, penggunaan modal, laba bersih, dan distribusi dividen selama periode tersebut.
Laporan perubahan modal biasanya terdiri dari beberapa bagian, termasuk modal awal, tambahan modal, penggunaan modal, laba bersih, dan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham.
Dalam laporan ini, perubahan modal dinyatakan dalam bentuk tabel atau grafik yang memudahkan pemahaman tentang kondisi keuangan perusahaan.
Fungsi Laporan Keuangan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bisnis:
- Melacak Perubahan Modal: Laporan ini membantu dalam melacak bagaimana modal perusahaan berubah selama periode tertentu. Ini mencakup tambahan modal dari pemegang saham, laba yang ditahan, dan distribusi dividen.
- Mengukur Kinerja Perusahaan: Laporan perubahan modal membantu dalam mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Ini mencerminkan pertumbuhan modal perusahaan selama periode tersebut.
- Informasi Bagi Pemegang Saham: Pemegang saham perusahaan memerlukan laporan ini untuk mengetahui apakah mereka berhak atas dividen atau bagian dari laba bersih perusahaan. Ini juga memberikan gambaran tentang bagaimana modal perusahaan digunakan.
Struktur Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal biasanya memiliki struktur sebagai berikut:
- Modal Awal: Bagian ini mencantumkan modal awal perusahaan pada awal periode laporan.
- Tambahan Modal: Bagian ini mencantumkan tambahan modal yang diterima oleh perusahaan selama periode tersebut, seperti investasi baru dari pemegang saham.
- Laba Bersih: Bagian ini mencantumkan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tersebut.
- Dividen: Bagian ini mencantumkan jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham selama periode tersebut.
- Modal Akhir: Bagian ini mencantumkan modal akhir perusahaan pada akhir periode laporan, yang merupakan hasil dari modal awal ditambah tambahan modal dan laba bersih, dikurangi dengan dividen yang dibagikan.
Contoh Laporan Perubahan Modal
Berikut adalah contoh sederhana struktur laporan perubahan modal:
Laporan Perubahan Modal Perusahaan XYZ
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 20XX
(Amounts in USD)
Deskripsi | Modal Awal | Tambahan Modal | Laba Bersih | Dividen | Modal Akhir |
---|---|---|---|---|---|
Modal pada 1 Jan 20XX | $100,000 | – | – | – | $100,000 |
Tambahan modal | – | $20,000 | – | – | $120,000 |
Laba bersih | – | – | $30,000 | – | $150,000 |
Dividen | – | – | – | $10,000 | $140,000 |
Modal pada 31 Des 20XX | $140,000 | $20,000 | $30,000 | $10,000 | $180,000 |
Dalam contoh di atas, laporan perubahan modal mencantumkan perubahan modal perusahaan XYZ selama periode tertentu.
Modal awal pada awal periode adalah $100,000, kemudian perusahaan menerima tambahan modal sebesar $20,000 dari pemegang saham.
Selama periode tersebut, perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar $30,000, dan dividen sebesar $10,000 dibagikan kepada pemegang saham.
Sehingga, modal akhir perusahaan pada akhir periode adalah $180,000, yang merupakan hasil dari modal awal ditambah tambahan modal dan laba bersih, dikurangi dengan dividen yang dibagikan.
Laporan Neraca
Laporan neraca adalah salah satu jenis laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan suatu entitas pada suatu waktu tertentu.
Laporan neraca biasanya disusun oleh perusahaan, organisasi nirlaba, dan entitas lainnya yang ingin melaporkan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas mereka.
Laporan neraca mencantumkan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas, piutang, inventaris, dan properti. Selain itu, laporan neraca juga mencantumkan semua kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, seperti utang dagang, utang pajak, dan utang bank.
Terakhir, laporan neraca juga mencantumkan ekuitas perusahaan, yaitu dana yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham.
Fungsi Laporan Neraca
Laporan neraca memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bisnis:
- Mengukur Kesehatan Keuangan: Laporan neraca membantu dalam mengukur sejauh mana suatu entitas memiliki aset yang cukup untuk membayar kewajiban-kewajibannya. Ini merupakan indikator kesehatan keuangan perusahaan.
- Mengidentifikasi Kewajiban Finansial: Laporan ini membantu dalam mengidentifikasi semua kewajiban finansial yang harus dibayar oleh perusahaan. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan finansial.
- Mengukur Ekuitas: Laporan neraca juga memberikan gambaran tentang ekuitas perusahaan, yang merupakan hak milik pemilik perusahaan atau pemegang saham. Ini mencakup modal saham, laba ditahan, dan lainnya.
- Pembandingan antara Periode: Dengan melihat laporan neraca dari beberapa periode, pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi tren dalam aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dari waktu ke waktu.
Struktur Laporan Neraca
Laporan neraca biasanya memiliki struktur sebagai berikut:
- Aset: Bagian ini mencantumkan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas, piutang, inventaris, investasi, dan properti. Aset biasanya dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu aset lancar (aset yang diharapkan akan diubah menjadi uang dalam waktu satu tahun) dan aset tetap (aset yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak diharapkan dijual dalam waktu dekat).
- Kewajiban: Bagian ini mencantumkan semua kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, seperti utang dagang, utang bank, utang pajak, dan kewajiban lainnya. Kewajiban juga dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kewajiban lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) dan kewajiban jangka panjang (kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun).
- Ekuitas: Bagian ini mencantumkan ekuitas perusahaan, yang mencakup modal saham, laba ditahan, dan lainnya. Ekuitas adalah hak milik pemilik perusahaan atau pemegang saham.
Contoh Laporan Neraca
Berikut adalah contoh sederhana struktur laporan neraca:
Laporan Neraca Perusahaan ABC
Pada 31 Desember 20XX
(Amounts in USD)
Aset | Kewajiban | ||
---|---|---|---|
Aset Lancar | Kewajiban Lancar | ||
Kas | $50,000 | Utang Dagang | $20,000 |
Piutang | $30,000 | Utang Bank | $10,000 |
Inventaris | $40,000 | Utang Pajak | $5,000 |
Investasi Jangka Pendek | $20,000 | Kewajiban Lainnya | $5,000 |
Jumlah Aset Lancar | $140,000 | Jumlah Kewajiban Lancar | $40,000 |
Aset Tetap | Kewajiban Jangka Panjang | ||
Tanah dan Bangunan | $200,000 | Utang Obligasi | $50,000 |
Peralatan | $100,000 | ||
Jumlah Aset Tetap | $300,000 | Jumlah Kewajiban Jangka Panjang | $50,000 |
Jumlah Aset | $440,000 | Jumlah Kewajiban | $90,000 |
Ekuitas | |||
Modal Saham | $100,000 | ||
Laba Ditahan | $250,000 | ||
Jumlah Ekuitas | $350,000 | ||
Total | $440,000 | Total | $90,000 |
Dalam contoh di atas, laporan neraca mencantumkan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan ABC, seperti kas, piutang, inventaris, tanah dan bangunan, serta peralatan.
Selain itu, laporan ini juga mencantumkan semua kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, seperti utang dagang, utang bank, utang pajak, utang obligasi, dan kewajiban lainnya.
Jumlah total aset adalah $440,000, sedangkan jumlah total kewajiban adalah $90,000. Selisih antara total aset dan total kewajiban adalah ekuitas perusahaan, yang dalam contoh ini adalah $350,000.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan (financial notes atau footnotes) adalah bagian penting dari laporan keuangan yang memberikan informasi tambahan dan penjelasan tentang item-item yang tercantum dalam laporan keuangan.
Catatan-catatan ini memberikan konteks yang lebih mendalam tentang kondisi keuangan perusahaan, kebijakan akuntansi yang digunakan, risiko-risiko yang dihadapi, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya.
Fungsi Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bisnis:
- Penjelasan Tambahan: Catatan-catatan ini memberikan penjelasan tambahan tentang item-item dalam laporan keuangan, seperti metode pengukuran yang digunakan, perubahan dalam kebijakan akuntansi, dan peristiwa-peristiwa penting.
- Konteks Kebijakan Akuntansi: Catatan-catatan ini menjelaskan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, termasuk metode penilaian aset, penyusutan, dan pengakuan pendapatan. Ini membantu pemangku kepentingan memahami dasar-dasar pengukuran dalam laporan keuangan.
- Risiko dan Ketidakpastian: Catatan-catatan ini mencakup informasi tentang risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan, seperti risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Ini membantu pemangku kepentingan dalam menilai tingkat risiko investasi.
- Peristiwa Bersejarah: Catatan-catatan ini juga mencantumkan peristiwa-peristiwa bersejarah yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan, seperti perubahan struktur perusahaan, litigasi, atau perubahan kepemilikan saham.
Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan
Berikut adalah contoh beberapa jenis catatan atas laporan keuangan yang umum:
- Kebijakan Akuntansi: Penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, termasuk metode pengukuran aset, penyusutan, dan pengakuan pendapatan.
- Penjelasan Tentang Aset: Informasi tambahan tentang aset tertentu, seperti penyusutan aset tetap atau penilaian nilai wajar investasi.
- Kewajiban dan Utang: Penjelasan tentang kewajiban dan utang, termasuk jatuh tempo, tingkat bunga, dan syarat-syarat lainnya.
- Risiko dan Ketidakpastian: Informasi tentang risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan dan tindakan yang diambil untuk mengelolanya.
- Peristiwa Bersejarah: Penjelasan tentang peristiwa-peristiwa bersejarah yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan, seperti akuisisi atau penggabungan, restrukturisasi, atau masalah hukum.
Catatan atas laporan keuangan membantu pemangku kepentingan untuk memahami informasi laporan keuangan dengan lebih baik dan memberikan konteks yang diperlukan untuk pengambilan keputusan finansial.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih suatu perusahaan selama periode tertentu.
Laporan ini juga dikenal dengan nama lain, seperti laporan penghasilan, laporan operasi, atau laporan hasil usaha.
Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang kinerja operasional perusahaan dalam menghasilkan laba atau rugi dari aktivitas bisnisnya.
Fungsi Laporan Keuangan Laba Rugi
Laporan laba rugi memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bisnis:
- Mengukur Kinerja Operasional: Laporan ini digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan berhasil menghasilkan laba dari operasinya. Ini mencakup pendapatan dari penjualan produk atau jasa, biaya produksi, beban operasional, dan laba bersih.
- Evaluasi Kinerja Historis: Dengan membandingkan laporan laba rugi dari periode ke periode, pemangku kepentingan dapat mengevaluasi kinerja historis perusahaan dan mengidentifikasi tren kinerja.
- Pengambilan Keputusan: Laporan laba rugi membantu manajemen dan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan, seperti menilai efektivitas strategi bisnis atau menentukan tingkat laba yang dapat diharapkan dari investasi.
- Informasi Pajak: Laporan laba rugi juga digunakan untuk perhitungan pajak penghasilan perusahaan, karena pendapatan kena pajak didasarkan pada laba bersih perusahaan.
Struktur Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi biasanya memiliki struktur sebagai berikut:
- Pendapatan: Bagian ini mencantumkan semua pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa. Ini mencakup penjualan bersih dan sumber pendapatan lainnya, seperti bunga atau dividen.
- Biaya Barang Terjual: Bagian ini mencantumkan biaya produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan. Ini mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead produksi.
- Laba Kotor: Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya barang terjual. Ini mencerminkan laba yang dihasilkan dari aktivitas inti perusahaan sebelum mempertimbangkan beban operasional.
- Beban Operasional: Bagian ini mencantumkan semua beban yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan operasinya. Beban operasional meliputi biaya penjualan, biaya administrasi, biaya pemasaran, dan lain-lain.
- Laba Operasi: Laba operasi adalah selisih antara laba kotor dan beban operasional. Ini mencerminkan laba yang dihasilkan dari operasi inti perusahaan setelah mempertimbangkan biaya-biaya operasional.
- Item Non-Operasional: Bagian ini mencantumkan pendapatan atau biaya yang tidak terkait dengan operasi inti perusahaan. Ini bisa mencakup pendapatan bunga dari investasi atau kerugian karena penjualan aset.
- Laba Bersih: Laba bersih adalah selisih antara laba operasi dan item non-operasional. Ini adalah laba atau rugi bersih yang dihasilkan perusahaan setelah mempertimbangkan semua pendapatan dan biaya.
Contoh Laporan Laba Rugi
Berikut adalah contoh sederhana struktur laporan laba rugi:
Laporan Laba Rugi Perusahaan XYZ
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 20XX
(Amounts in USD)
Deskripsi | Pendapatan | |
---|---|---|
Penjualan Bersih | $300,000 | |
Pendapatan Bunga | $5,000 | |
Total Pendapatan | $305,000 | |
Biaya | ||
Biaya Barang Terjual | $150,000 | |
Beban Gaji | $40,000 | |
Beban Penjualan | $20,000 | |
Beban Administrasi | $15,000 | |
Beban Lainnya | $5,000 | |
Total Biaya | $230,000 | |
Laba Kotor | $75,000 | |
Beban Operasional | ||
Beban Penjualan | $20,000 | |
Beban Administrasi | $15,000 | |
Total Beban Operasional | $35,000 | |
Laba Operasi | $40,000 | |
Item Non-Operasional | ||
Pendapatan Bunga | $2,000 | |
Laba Bersih | $42,000 |
Dalam contoh di atas, laporan laba rugi mencantumkan pendapatan dari penjualan bersih, pendapatan bunga, biaya barang terjual, beban operasional, dan item non-operasional.
Laba bersih perusahaan XYZ selama periode tersebut adalah $42,000, yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi biaya-biaya yang terkait dengan operasi dan item non-operasional.
****
Subscribe, follow @dramatizencom dan ikuti terus dramatizen.com untuk berbagai inspirasi terbaru dan agar hari harimu makin seru!