Biaya Operasional Adalah : Pengertian, Komponen, dan Cara Menghitungnya


862


Setiap perusahaan besar pasti memerlukan biaya dan akan selalu mengeluarkan biaya operasional dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Biaya operasional adalah suatu bentuk pengorbanan yang wajib dikeluarkan agar proses produksi atau kegiatan perusahaan bisa terus bergerak. Biasanya, pengorbanan tersebut akan tertulis dalam bentuk satuan uang.
Pengertian lain dari biaya operasional adalah suatu peranan penting yang terdapat dalam suatu perusahaan demi mencapai keberhasilannya, yaitu mendapatkan laba usaha.
Dalam ilmu akuntansi, setiap pebisnis pasti akan mencari cara untuk mempelajari akuntansi secara mudah dan menyenangkan. Seperti halnya pada analisa jenis usaha yang umumnya akan dikategorikan dalam dua jenis, yaitu biaya operasional dan biaya non operasional.
Kedua jenis biaya tersebut disusun untuk mendapatkan informasi terkait kegiatan operasional perusahaan. Nah, pada artikel kali ini kita akan lebih fokus untuk membahas pengertian dari biaya operasional secara lengkap dan lebih mendalam.

Biaya Operasional Adalah

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, biaya operasional adalah biaya yang sudah pasti harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan berbagai kegiatan perusahaan, seperti biaya penjualan, administrasi, dll. Namun, biaya operasional tidak termasuk pada biaya pengeluaran yang sudah diperhitungkan untuk suatu harga pokok penjualan dan biaya penyusutan suatu aset.
Dilansir dari laman resmi Wikipedia, biaya operasional adalah suatu biaya yang dikeluarkan secara kontinyu untuk menjalankan produksi, bisnis, atau suatu sistem. Biaya ini erat kaitannya dengan belanja modal, biaya pengembangan perusahaan, atau penyediaan suatu komponen yang tidak bisa dikonsumsi dalam suatu produk atau sistem.
Berdasarkan penjelasan tersebut, biaya operasional adalah biaya yang tidak mencakup pajak pendapatan, depresiasi, atau biaya bunga pinjaman.
Nafarin menjelaskan bahwa biaya operasional adalah biaya pokok usaha suatu perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usaha ini akan terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi, ataupun biaya umum.
Jusuf berpendapat bahwa biaya operasional adalah berbagai biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produk perusahaan namun berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan di setiap harinya.

Pengertian Biaya Non Operasional

Berbeda dengan biaya operasional, biaya non operasional adalah suatu biaya yang dikeluarkan untuk hal lain di luar kegiatan perusahaan, namun masih ditanggung oleh perusahaan. Meskipun tidak ada hubungannya dengan kegiatan pokok perusahaan, namun biaya non operasional ini tetap wajib dikeluarkan oleh perusahaan agar bisa terus mendukung roda kegiatan perusahaan.
Beberapa contoh biaya non operasional adalah biaya kerugian penjualan, biaya sumbangan, biaya administrasi bank, biaya pajak penghasilan, biaya kerugian bencana alam, serta biaya kerugian selisih kurs harga.
Baca juga: Akuntabilitas Dalam Bisnis: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

See also  Mengenal Fungsi Akuntansi Secara Mendalam

Pentingnya Membedakan Biaya Operasional dan Biaya Non Operasional

Sebagian besar akuntan awam biasanya akan kesulitan untuk menentukan biaya operasional dan biaya non operasional. Biasanya, penentuan biaya operasional dan biaya non operasional pada satu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan sangat berbeda. Jadi, hal yang tergolong biaya operasional pada perusahaan A bisa jadi biaya non operasional pada perusahaan B, atau bahkan sebaliknya.
Untuk itu, sebagian perusahaan besar biasanya akan melakukan pemisahan dalam membedakan biaya operasional dan biaya non operasional. Walaupun hal ini tidak melulu dijadikan prioritas utama perusahaan, tapi pada akhirnya biaya operasional akan tetap dikeluarkan dalam kegiatan operasional dengan biaya yang cenderung tetap.
Lain halnya dengan biaya non operasional, biaya non operasional adalah biaya yang lebih bersifat fleksibel. Untuk itu, tidak ada kriteria tertentu untuk membedakan biaya operasional dan biaya non operasional. Untuk itu, Anda harus mengetahui makna dasar dari biaya operasional dan biaya non operasional.
Selain itu, akuntan yang baik juga harus mampu menyelesaikan pencatatan keuangannya yang disesuaikan dengan kegiatan perusahaan agar bisa diketahui biaya mana yang masuk dalam biaya operasional dan biaya non operasional.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap akuntan untuk mengkategorikan biaya operasional dan biaya non operasional. Dengan begitu, pihak manajemen akan lebih mudah untuk bisa mengkoordinasikan arus masuk dan arus keluar, serta menggunakan sumber daya untuk kegiatan operasional bisnisnya.
Lebih dari itu, pengelompokan biaya juga akan mampu dijadikan pedoman bagi pihak pendiri perusahaan dalam mengambil keputusan atau strategi perusahaan di masa depan. Sehingga, sangat penting bagi perusahaan atau bisnis untuk memahami konsep dari biaya operasional.

Komponen Biaya Operasional dan Biaya Non Operasional

Sangat penting bagi perusahaan untuk memahami komponen biaya operasional dan biaya non operasional, agar nantinya bisa lebih mudah dalam mengelompokkan biaya tersebut. Berikut ini adalah beberapa komponen yang terdapat dalam biaya operasional dan biaya non operasional.

See also  Rekapitulasi Jurnal dan Cara Melakukannya

1. Komponen Biaya Operasional

Seperti yang sudah kita pahami bersama bahwa biaya operasional adalah komponen utama yang harus ada dalam perhitungan pendapatan serta menjadi komponen yang penting dalam menilai keadaan finansial suatu perusahaan. Sederhananya, semakin kecil biaya operasional pada suatu bisnis, maka akan semakin menguntungkan untuk bisnis tersebut.
Namun, setiap perusahaan memiliki penggolongan biaya operasional dan perhitungannya masing-masing, yang tentu saja tidak bisa disamakan. Untuk itu, biaya operasional dan pendapatan hanya bisa dibandingkan pada perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama.
Namun, secara umum terdapat dua komponen biaya operasional, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak akan berubah walaupun ada peningkatan penjualan dan produksi. Biaya ini harus dikeluarkan tanpa menilai kondisi perusahaan. Contoh biaya tetap adalah gaji karyawan, sewa gudang, biaya asuransi, dan pemeliharaan mesin industri.
Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya lebih tergantung pada kegiatan produksi perusahaan. Biaya ini bisa saja meningkat jika ada peningkatan produksi perusahaan. Sebaliknya, biaya pun bisa menurun jika ada produksi perusahaan menurun. Contoh biaya variabel ini adalah biaya bahan baku atau ongkos pengiriman.
Biaya bunga adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena ada bunga utang yang harus dibayar secara rutin. Contoh sederhana dari biaya bunga adalah bunga kartu kredit atau saldo yang belum terbayar. Namun, sebagian orang masih banyak yang menganggap biaya bunga adalah biaya tetap karena bunga yang harus dibayar cenderung sama atau tetap di setiap bulannya.
Biaya penyusutan adalah suatu nilai yang terus berkurang atau hilang di setiap bulannya karena pemakaian atau penggunaan, contoh sederhananya adalah kendaraan, mesin produksi, dan alat kantor.

2. Komponen Biaya Non Operasional

Biaya non operasional adalah biaya yang tidak bisa dianggap sepele oleh suatu perusahaan. Walaupun nilainya cenderung kecil, tapi karena ada banyak biaya elemen yang dimiliki oleh biaya ini, maka jumlahnya pun akan sangat berpengaruh untuk perusahaan, contoh sederhananya adalah biaya transfer antar bank. Setiap perusahaan harus mampu melakukan pencatatan yang tepat tentang jurnal biaya administrasi bank dan rekening bank.
Tercatat setidaknya ada 3 komponen biaya non operasional, yaitu:
Biaya bunga pinjaman adalah biaya yang harus dibayarkan pada pihak lain atas jasa peminjaman dana perusahaan. Biaya bunga pinjaman termasuk biaya non operasional karena tidak dibayarkan secara rutin.

  • Biaya Sewa Peminjaman Barang atau Harta

Biaya sewa adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak lain atas jasa peminjaman barang, baik itu dalam bentuk properti ataupun barang. Biaya ini tergolong biaya non operasional karena tidak harus dikeluarkan setiap waktu.

  • Biaya Kerugian atas Penjualan Harta

Biaya kerugian adalah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena penjualan harta selain barang adalah objek pokok usaha, contohnya adalah furnitur kantor yang sudah tidak lagi digunakan, maka akan ada selisih biaya beli dari barang tersebut. Selisih tersebut tergolong biaya rugi atas suatu penjualan harta yang harus ditanggung perusahaan.
Hal ini sama halnya dengan biaya lain yang berpotensi merugikan, seperti selisih kurs mata uang, bencana alam, kehilangan, dll.

See also  Apa itu Net Present Value? Ini Pengertian dan Bedanya dengan Future Value!

Menghitung Biaya Operasional

Pihak manajemen perusahaan bisa menghitung biaya operasional dengan menggunakan rumusĀ  Biaya Operasional = Biaya produksi + Pengeluaran Operasional.
bisa diambil dari biaya produksi yang tercantum pada laporan laba rugi perusahaan atau bisa juga disebut dengan biaya penjualan. Carilah total pengeluaran operasional perusahaan yang di dalamnya termasuk bagian laporan laba rugi. Setelahnya, tambahkan total pengeluaran operasional pada periode perhitungan.
Baca juga: Pengertian ROA (Return On Assets): Fungsi, Keunggulan dan Cara Menghitungnya

Penutup

Berdasarkan penjelasan lengkap di atas, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa biaya operasional adalah biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan. Biaya operasional harus dibedakan dengan biaya non operasional yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan operasional perusahaan.
Untuk itu, Anda harus jeli dalam membedakan biaya operasional dan biaya operasional perusahaan dengan melakukan perhitungan yang matang. Nah, untuk memudahkan Anda dalam menghitung biaya operasional dan biaya non operasional perusahaan, Anda bisa menggunakan program akuntansi dari .
Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah dalam melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan arus kas hingga laporan keuangan.
juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mencatat seluruh transaksi laporan keuangan Anda dengan cepat. Selain itu, anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan.
juga mampu memudahkan Anda dalam memantau keuangan Anda kapanpun dan dimanapun secara cepat dan mudah. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.



****
Subscribe, follow @dramatizencom dan ikuti terus dramatizen.com untuk berbagai inspirasi terbaru dan agar hari harimu makin seru!