Apa Itu Membeli dengan Margin?
Membeli dengan margin, atau yang sering disebut sebagai kala menguntungkan, adalah ketika seseorang membeli aset dengan meminjam uang dari bank atau pialang. Saat membeli dengan margin, investor membayar sejumlah uang muka kepada pialang untuk aset yang dibeli, misalnya 10 persen, sedangkan 90 persen sisanya akan didanai oleh pialang. Jaminan untuk pinjaman ini biasanya berupa sekuritas yang dapat di-margin di dalam rekening investor.
Sebelum dapat membeli dengan margin, seorang investor harus mendapatkan persetujuan dan membuka rekening margin dengan pialangnya. Daya beli yang dimiliki dalam rekening margin ini mencerminkan total pembelian yang dapat dilakukan menggunakan uang tunai dan kapasitas margin yang tersedia. Selain pembelian dengan margin, penjual kosong saham juga menggunakan margin untuk meminjam dan menjual saham tersebut.
Siapa yang Bisa Membeli dengan Margin?
Secara umum, pembelian dengan margin bukanlah untuk pemula. Hal ini membutuhkan toleransi risiko yang tinggi dan setiap perdagangan yang menggunakan margin harus dipantau dengan ketat. Melihat nilai portofolio saham naik dan turun dari waktu ke waktu seringkali dapat menyebabkan stres bagi mereka yang belum terbiasa. Oleh karena itu, beberapa jenis perdagangan, seperti perdagangan berjangka komoditas, hampir selalu dibeli dengan menggunakan margin. Namun, sekuritas lain seperti kontrak opsi tidak dapat di-margin dan harus dibeli dengan uang tunai 100 persen.
Tidak semua orang dapat melakukan perdagangan efek berjangka atau opsi, dan bagi sebagian besar investor individu yang lebih fokus pada saham dan obligasi, pembelian dengan margin akan meningkatkan risiko yang mereka hadapi.
****
Subscribe, follow @dramatizencom dan ikuti terus dramatizen.com untuk berbagai inspirasi terbaru dan agar hari harimu makin seru!