Pengertian Inflasi dan Strategi Mengatasinya dengan Investasi


852

Pengertian Inflasi dan Strategi Mengatasinya dengan Investasi

Kami perlu memahami istilah-istilah ekonomi dan sebagai pelaku ekonomi, kita perlu memperhatikan naik turunnya harga barang. Fenomena ini dikenal dengan istilah inflasi.

Inflasi memiliki pengaruh yang besar karena akan menentukan harga pasar dari semua kebutuhan kita sehari-hari. Inflasi juga memiliki pengaruh yang signifikan bagi para pengusaha karena berkaitan dengan operasional perusahaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi diartikan sebagai kemerosotan nilai uang kertas karena banyaknya dan cepatnya uang kertas beredar sehingga menyebabkan kenaikan harga barang-barang.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan inflasi sebagai keadaan perekonomian negara di mana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan barang.

Namun, kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak termasuk dalam inflasi. Secara umum, inflasi disebabkan oleh adanya jumlah uang yang beredar di masyarakat yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

Tingkat inflasi dapat diukur menggunakan indikator Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi yang diukur menggunakan IHK kemudian dikelompokkan ke dalam 7 kelompok pengeluaran, antara lain:

– Kelompok bahan makanan
– Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
– Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
– Kelompok sandang
– Kelompok kesehatan
– Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
– Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan

See also  Transfer Saldo GoPay ke ShopeePay Jadi Makin Mudah dengan Flip!

Penyebab Inflasi

Meningkatnya Jumlah Permintaan

Penyebab pertama dari inflasi adalah meningkatnya permintaan atau demand terhadap suatu jenis barang atau jasa tertentu. Ketika permintaan meningkat namun stok barang yang tersedia tidak mencukupi, maka akan terjadi kenaikan harga.

Meningkatnya Biaya Produksi

Inflasi juga dapat disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi. Biaya produksi dapat meningkat akibat beberapa faktor, seperti kenaikan harga bahan baku atau kenaikan upah pegawai.

Peredaran Uang

Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, maka inflasi dapat terjadi. Hal ini karena ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, harga barang juga ikut naik. Karena daya beli masyarakat meningkat namun stok barang tetap, maka harga barang akan mengalami kenaikan.

Jenis-jenis Inflasi

Inflasi Berdasarkan Dampak Ekonomi

Inflasi Ringan

Inflasi ringan adalah inflasi yang mudah dikendalikan dan belum begitu mengganggu perekonomian suatu negara. Inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga barang atau jasa secara umum, biasanya di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.

Inflasi Sedang

Inflasi sedang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Inflasi sedang terjadi ketika kenaikan harga berkisar antara 10% hingga 30% per tahun.

Inflasi Berat

Jenis inflasi ini dapat mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Kondisi ini membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai inflasi. Kenaikan harga pada inflasi ini berada di kisaran 30% hingga 100% per tahun.

Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)

Inflasi ini telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini terjadi pada kisaran 100% ke atas per tahun.

Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

Demand Pull Inflation

Inflasi jenis ini terjadi karena permintaan akan barang atau jasa lebih tinggi daripada yang dapat dipenuhi oleh produsen.

See also  Digital Banking Indonesia, Wajah Baru Perbankan Zaman Sekarang

Cost Push Inflation

Cost push inflation terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik.

Bottle Neck Inflation

Inflasi jenis ini merupakan campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran dan permintaan.

Inflasi Berdasarkan Sumbernya

Inflasi Berasal dari Domestik

Inflasi ini terjadi dan berasal dari dalam negeri. Hal ini terjadi ketika jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi juga dapat terjadi jika terjadi penurunan barang atau jasa tertentu namun permintaan pasar tetap, yang menyebabkan kenaikan harga.

Inflasi Berasal dari Luar Negeri

Inflasi yang berasal dari luar negeri, atau imported inflation, disebabkan oleh kenaikan harga barang impor atau barang yang berasal dari luar negeri karena adanya kenaikan harga di negara asal barang tersebut diproduksi.

Dampak Inflasi

Inflasi memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian suatu negara. Salah satu dampaknya adalah menggerus daya beli masyarakat. Ketika daya beli menurun, masyarakat akan menjadi lebih hemat dalam berbelanja. Padahal, konsumsi masyarakat merupakan salah satu motor penggerak ekonomi suatu negara. Jika konsumsi masyarakat mengalami penurunan, pertumbuhan ekonomi akan melambat atau bahkan menurun.

Inflasi juga merugikan konsumen karena pendapatan tetap seperti gaji tidak meningkat, namun biaya pengeluaran atau belanja meningkat karena kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.

Dampak lain dari inflasi adalah memengaruhi kemampuan ekspor suatu negara. Akibat inflasi, biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun, yang dapat mengakibatkan berkurangnya devisa.

Inflasi juga dapat memengaruhi minat orang untuk menabung di bank. Hal ini disebabkan oleh bunga simpanan yang kecil karena tergerus oleh inflasi. Selain itu, menabung di bank juga memerlukan biaya administrasi bulanan, sehingga bunga yang diperoleh nasabah semakin minim.

See also  Kembangkan Bisnis Jasa Digital Marketing dengan Cara Ini

Selain itu, inflasi dapat mempengaruhi kestabilan mata uang suatu negara. Kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain merupakan aspek penting dalam kestabilan mata uang suatu negara.

Kondisi inflasi juga dapat menyulitkan perhitungan harga pokok, karena harga pokok dapat menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.

Peran Masyarakat dalam Mengatasi Inflasi

Jika inflasi terjadi, pemerintah biasanya memiliki perencanaan untuk mengatasi inflasi. Contohnya, pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia (BI) memiliki target tahunan untuk mengatasi inflasi.

Namun, masyarakat juga dapat ikut berperan dalam mengatasi inflasi. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah tidak berlebihan dalam membeli sembako atau kebutuhan lainnya. Jangan panik jika terjadi fenomena seperti penurunan produksi bawang merah yang mengakibatkan kenaikan harga. Jangan membeli dalam jumlah besar karena hal ini justru dapat menyebabkan kenaikan harga yang lebih tinggi karena permintaan yang tinggi.

Inflasi sendiri tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, sehingga penting untuk mengontrol keuangan dengan baik. Pemahaman tentang ilmu ekonomi juga penting untuk mengatasi masalah keuangan di masa depan.

Investasi juga merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi inflasi dalam jangka panjang. Dengan melakukan investasi, pertumbuhan uang dapat mengalahkan inflasi sehingga daya beli tidak menurun. Jika Anda telah memutuskan untuk mulai berinvestasi, menawarkan berbagai jenis investasi, termasuk reksadana.

menyediakan berbagai jenis reksadana, seperti Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Terproteksi, Reksadana Campuran, Reksadana Indeks (RDI), dan Reksadana Saham, yang memiliki berbagai keunggulan dan manfaat.

Keuntungan menggunakan reksadana di antara lain dikelola oleh manajer investasi yang profesional, diversifikasi investasi, transparansi informasi, likuiditas tinggi, biaya rendah, dan kemudahan akses berinvestasi.

Selain itu, juga menawarkan Reguler Investment, yaitu investasi berkala atau Cost Averaging (CA), sebagai strategi investasi yang menginvestasikan dana secara bertahap dan teratur tanpa mempertimbangkan harga pasar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko volatilitas atau fluktuasi harga instrumen investasi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Reksadana , Anda dapat mencarinya di sini.

****
Subscribe, follow @dramatizencom dan ikuti terus dramatizen.com untuk berbagai inspirasi terbaru dan agar hari harimu makin seru!