Apa itu Tepat Waktu atau JIT?
Sistem persediaan just-in-time (JIT) adalah strategi manajemen yang menyelaraskan pesanan bahan baku dari pemasok secara langsung dengan jadwal produksi. Perusahaan menggunakan strategi inventaris ini untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan menerima barang hanya saat mereka membutuhkannya untuk proses produksi, yang mengurangi biaya persediaan. Metode ini mengharuskan produsen untuk memperkirakan permintaan secara akurat.
Salah satu contoh sistem persediaan JIT adalah produsen mobil yang beroperasi dengan tingkat persediaan rendah tetapi sangat bergantung pada rantai pasokannya untuk mengirimkan suku cadang yang dibutuhkan untuk membuat mobil, sesuai kebutuhan. Akibatnya, pabrikan memesan suku cadang yang diperlukan untuk merakit mobil, hanya setelah pesanan diterima. Agar manufaktur JIT berhasil, perusahaan harus memiliki produksi yang stabil, pengerjaan berkualitas tinggi, mesin pabrik bebas glitch, dan pemasok yang dapat diandalkan.
Keunggulan dan Kelemahan Sistem JIT
Sistem persediaan JIT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan model tradisional. Proses produksinya singkat, artinya produsen dapat dengan cepat berpindah dari satu produk ke produk lainnya. Selain itu, metode ini mengurangi biaya dengan meminimalkan kebutuhan gudang. Perusahaan juga menghabiskan lebih sedikit uang untuk bahan baku karena mereka membeli sumber daya yang cukup untuk membuat produk yang dipesan dan tidak lebih.
Namun, kerugian dari sistem persediaan JIT melibatkan potensi gangguan dalam rantai pasokan. Jika pemasok bahan baku mengalami gangguan dan tidak dapat mengirimkan barang tepat waktu, ini dapat menghentikan seluruh proses produksi. Pesanan tiba-tiba yang tak terduga untuk barang-barang dapat menunda pengiriman produk jadi ke pelanggan akhir.
Implementasi sistem JIT juga membutuhkan perencanaan yang cermat dan akurat. Perusahaan harus mampu memperkirakan permintaan dengan tepat agar tidak mengalami kekurangan stok atau kelebihan stok yang tidak terjual. Ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat dapat merusak reputasi perusahaan dan kehilangan pelanggan.
Selain itu, perusahaan yang menerapkan sistem JIT harus memiliki hubungan yang kuat dengan pemasok mereka. Ketergantungan yang tinggi pada pemasok dapat menjadi risiko jika pemasok mengalami masalah atau kegagalan. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih pemasok yang dapat diandalkan dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan barang tepat waktu.
Selain masalah dengan rantai pasokan, perusahaan juga harus memperhatikan risiko kualitas dalam implementasi sistem JIT. Proses produksi yang cepat dan efisien dapat menyebabkan kurangnya waktu untuk pemeriksaan kualitas yang menyeluruh. Jika produk yang cacat atau tidak memenuhi standar kualitas dikirim ke pelanggan, ini dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi kepercayaan pelanggan.
Namun, jika perusahaan mampu mengatasi tantangan dan risiko yang terkait dengan sistem persediaan JIT, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh. Perusahaan dapat mengurangi biaya persediaan, meningkatkan efisiensi produksi, dan merespons permintaan pelanggan dengan lebih cepat. Selain itu, dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi, perusahaan dapat menjadi lebih kompetitif di pasar yang kompetitif.
Dalam kesimpulannya, sistem persediaan just-in-time (JIT) adalah strategi manajemen yang menggunakan persediaan minimum untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan. Meskipun sistem ini memiliki keunggulan dalam hal biaya dan efisiensi produksi, ia juga memiliki kelemahan dan risiko yang perlu diperhatikan. Implementasi yang sukses membutuhkan perencanaan yang cermat, hubungan yang kuat dengan pemasok, dan perhatian terhadap kualitas produk. Jika perusahaan mampu mengatasi tantangan dan risiko, mereka dapat memanfaatkan manfaat dari sistem persediaan JIT untuk menjadi lebih kompetitif di pasar.
****
Subscribe, follow @dramatizencom dan ikuti terus dramatizen.com untuk berbagai inspirasi terbaru dan agar hari harimu makin seru!