Pembiayaan perusahaan adalah nilai dari bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi, serta peralatan operasional yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Pembiayaan pribadi, di sisi lain, merujuk pada daftar seluruh aset yang dimiliki oleh seseorang, termasuk nilai aset tersebut berdasarkan biaya, nilai pasar, atau keduanya. Persediaan seperti ini biasanya diwajibkan untuk tujuan asuransi properti dan menjadi persyaratan untuk suatu permohonan kredit. Selain itu, inventaris surat berharga juga merupakan bagian dari pembiayaan, yang mencakup posisi beli (short) atau jual bersih (long) dari seorang diler, serta surat berharga yang dibeli dan disimpan oleh diler untuk dijual pada kemudian hari.
Persediaan barang merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan barang yang tersedia untuk dijual dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang yang tersedia untuk dijual. Persediaan ini merupakan salah satu aset terpenting bagi bisnis karena perputaran persediaan menjadi salah satu sumber utama penghasil pendapatan dan pendapatan berikutnya bagi pemegang saham perusahaan.
Persediaan dapat terdiri dari barang jadi atau barang yang digunakan dalam proses produksi yang dipegang oleh perusahaan. Dalam neraca perusahaan, persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar dan berfungsi sebagai penyangga antara manufaktur dan pemenuhan pesanan. Ketika barang persediaan terjual, biaya tercatatnya dipindahkan ke kategori harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi.
Ada tiga cara dalam menilai persediaan. Metode first-in, first-out (FIFO) menyatakan bahwa harga pokok penjualan didasarkan pada biaya bahan yang paling awal dibeli, sedangkan biaya tercatat sisa persediaan didasarkan pada biaya bahan yang terakhir dibeli. Metode last-in, first-out (LIFO) menyatakan bahwa harga pokok penjualan dinilai menggunakan biaya bahan yang dibeli terakhir, sedangkan nilai sisa persediaan didasarkan pada bahan yang paling awal dibeli. Metode rata-rata tertimbang membutuhkan penilaian persediaan dan harga pokok penjualan berdasarkan biaya rata-rata semua bahan yang dibeli selama periode tersebut.
Persediaan barang umumnya dikategorikan sebagai bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Bahan baku adalah bahan yang belum diproses yang digunakan untuk menghasilkan barang. Contoh bahan baku meliputi aluminium dan baja untuk pembuatan mobil, tepung untuk produksi roti, dan minyak mentah yang dipegang oleh kilang.
Persediaan barang dalam proses adalah barang yang telah sebagian selesai dan menunggu penyelesaian serta dijual kembali. Hal ini juga dikenal sebagai persediaan di lantai produksi. Contohnya adalah pesawat yang sudah sebagian selesai atau kapal pesiar yang telah selesai sebagian namun masih dalam proses produksi.
Barang jadi adalah produk yang telah selesai diproduksi dan siap untuk dijual. Pengecer biasanya menyebut persediaan ini sebagai “barang dagangan”. Contoh barang dagangan umum meliputi barang elektronik, pakaian, dan mobil yang dipegang oleh pengecer.
Manajemen persediaan memiliki manfaat yang signifikan. Memiliki jumlah persediaan yang tinggi untuk waktu yang lama biasanya tidak menguntungkan bagi bisnis karena biaya penyimpanan, biaya pembusukan, dan ancaman keusangan. Namun, memiliki terlalu sedikit persediaan juga memiliki kekurangan, seperti risiko kehilangan pangsa pasar dan keuntungan dari penjualan potensial. Oleh karena itu, prakiraan dan strategi manajemen persediaan, seperti sistem persediaan just-in-time (JIT) dengan biaya backflush, dapat membantu meminimalkan biaya persediaan karena barang dibuat atau diterima hanya ketika dibutuhkan.
Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia. Lembaga ini memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keuangan dan melindungi kepentingan konsumen. Dalam konteks pembiayaan perusahaan, Otoritas Jasa Keuangan juga memiliki peran dalam pengawasan dan regulasi terkait persediaan barang serta pembiayaan perusahaan secara umum.
Dalam kesimpulan, pembiayaan perusahaan dan pembiayaan pribadi merupakan aspek yang penting dalam aktivitas keuangan. Persediaan barang, inventaris surat berharga, dan peralatan operasional merupakan bagian dari pembiayaan perusahaan, sementara daftar aset dan nilai aset berdasarkan biaya dan nilai pasar merupakan bagian dari pembiayaan pribadi. Manajemen persediaan memiliki peran penting dalam memastikan efisiensi dan kelancaran operasional bisnis. Otoritas Jasa Keuangan memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi aktivitas pembiayaan perusahaan.
****
Subscribe, follow @dramatizencom dan ikuti terus dramatizen.com untuk berbagai inspirasi terbaru dan agar hari harimu makin seru!