Monopsoni


800

Monopsony / monopsoni merujuk pada situasi di dalam pasar tertentu dimana pembelian suatu barang dilakukan hanya oleh satu individu atau sekelompok pembeli, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengontrol tingkat harga. Otoritas Jasa Keuangan mendefinisikan monopsoni sebagai kondisi di mana satu entitas bisnis memiliki kendali terhadap pasokan yang diterima atau menjadi satu-satunya pembeli barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

Ciri-ciri Dari Pasar Monopsoni

Menurut penjelasan yang ditemukan di Wikipedia, monopsoni adalah model pasar dimana hanya terdapat satu penjual dan satu konsumen yang menjadi pembeli tunggal. Dalam model ini, sekelompok pengusaha yang bertindak sebagai pembeli tunggal memiliki dominasi atas pasar komoditas, yang berpotensi memicu terjadinya bentuk persaingan yang tidak sehat. Konsep monopsoni menjadi kontrast dengan monopoli, di mana dominasi hanya terjadi pada sisi penjual.

Ciri-ciri khas dari pasar monopsoni adalah sebagai berikut:

  1. Pertentangan Jumlah Pembeli dan Penjual: Jumlah penjual dalam pasar monopsoni cenderung lebih banyak daripada pembeli yang hanya ada satu atau beberapa.
  2. Jenis Barang yang Diperdagangkan: Barang yang diperjualbelikan adalah barang mentah, yang nantinya akan diolah dan dijual kembali kepada pihak lain.
  3. Penentuan Harga oleh Pembeli: Harga ditetapkan oleh pihak pembeli. Terkadang, harga yang diajukan oleh pembeli mungkin tidak sesuai dengan harapan penjual, namun karena keterbatasan dalam mencari pembeli lain, penawaran tersebut seringkali diterima.
  4. Ketidakmerataan Pendapatan: Kekuasaan pembeli dalam menentukan harga dapat menyebabkan ketidakmerataan pendapatan di antara pelaku pasar monopsoni. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan kekuasaan.
  5. Konflik yang Sering Terjadi: Perselisihan sering muncul antara penjual dan pembeli karena perbedaan harga yang diajukan oleh pembeli dengan ekspektasi penjual. Biasanya, pemerintah berperan sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik semacam ini.
See also  Mata Uang

Pasar monopsoni memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan:

Kelebihan Pasar Monopsoni

  1. Jaminan Kualitas Produk: Kualitas produk cenderung terjaga karena pembeli hanya tertarik pada barang yang memiliki kualitas baik.
  2. Dorongan Inovasi oleh Penjual: Penjual cenderung termotivasi untuk terus berinovasi dalam usaha mereka.
  3. Penentuan Harga yang Mudah: Proses penetapan harga menjadi lebih mudah karena minimnya pengaruh dari inflasi.
  4. Kemudahan dalam Menemukan Pembeli: Penjual lebih mudah menemukan pembeli tanpa perlu melakukan upaya promosi yang besar.
  5. Alur Penjualan yang Tertata: Alur penjualan dapat diatur dengan lebih mudah karena proses produksi dapat berjalan secara terus-menerus dan barang dijual langsung kepada pembeli.

Kekurangan Pasar Monopsoni

  1. Tindakan Semena-mena oleh Pembeli: Pembeli memiliki kecenderungan untuk bertindak semena-mena terutama dalam menetapkan harga.
  2. Minimnya Respons terhadap Keluhan Penjual: Keluhan yang diajukan oleh penjual seringkali tidak mendapatkan respons yang memadai karena pembeli cenderung egois dalam mempertimbangkan keuntungan pribadinya.
  3. Beban Ekonomi pada Penjual: Masalah ekonomi seperti inflasi, deflasi, dan kelangkaan bahan baku lebih banyak ditanggung oleh penjual.

Secara keseluruhan, monopsoni memiliki implikasi yang signifikan terhadap struktur pasar dan dinamika antara penjual dan pembeli. Kondisi ini perlu diwaspadai agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan yang dapat merugikan pihak-pihak terlibat dalam pasar tersebut.

****

Subscribe, follow @dramatizencom dan ikuti terus dramatizen.com untuk berbagai inspirasi terbaru dan agar hari harimu makin seru!