Greenshoe

Daftar Isi

Maksud dari Penerapan Greenshoe pada IPO

Proses Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Pasar Modal Indonesia adalah ketika suatu perusahaan atau emiten menawarkan dan menjual saham mereka kepada masyarakat secara luas. IPO biasanya dilakukan ketika perusahaan pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menawarkan saham kepada masyarakat. IPO menjadi tanda bahwa sebuah perusahaan swasta (PT Tertutup) berubah menjadi Perusahaan Publik (Tbk). Tujuan dari IPO adalah untuk mendapatkan modal bagi perusahaan.

Selama periode IPO, kemungkinan terjadi permintaan yang melebihi penawaran. Pada saat itulah skema greenshoe diterapkan. Langkah greenshoe diambil untuk mengantisipasi fluktuasi harga saham setelah periode penawaran umum selesai, jika permintaan terhadap emiten terus meningkat. Salah satu emiten yang pernah menerapkan skema greenshoe adalah Bank BNI (BBNI).

Cara Kerja Greenshoe

Cara kerja greenshoe adalah dana yang diperoleh dari opsi greenshoe digunakan untuk membeli saham di pasar sekunder guna menstabilkan harga. Agen stabilisasi bertindak sebagai pelaksana.

Syarat Stabilisasi Harga

Ada setidaknya lima syarat yang harus dipenuhi oleh Penjamin Emisi Efek atau Perantara Perdagangan Efek, yaitu:

Harga stabilisasi harus sama dengan harga resmi dalam Penawaran Umum.
Stabilisasi harus berlangsung selama periode penawaran dan tidak boleh diperpanjang melebihi periode tersebut.
Rencana untuk melakukan stabilisasi harus diungkapkan dalam prospektus.
Perantara Perdagangan Efek atau Penjamin Emisi Efek yang melakukan pembelian atau penjualan efek selama periode stabilisasi harus memastikan bahwa setiap pihak telah diberikan kesempatan untuk membaca pernyataan tertulis tentang stabilisasi yang sedang berlangsung.
Penjamin pelaksana emisi efek harus memberikan informasi kepada OJK terlebih dahulu.